Apr 8, 2010

Kami Bukan Calon “KORUPTOR” !!!

“Permisi mas, masnya kuliah di mana ya?” tanya seorang penumpang bis kepadaku. 

“STAN Pak” jawabku.

“Ouwhhh, anak buahnya Gayus yaa..”

“???$%#^@&#*)(??“

Gayus mwmberikan warna yg berbeda untuk kami. Sayang warna itu buram dan tak enak dipandang. Seampuh itukah kekuatan kasus seorang GAYUS TAMBUNAN mempengaruhi opini masyarakat tentang STAN? Entahlah, tapi itulah yg aku temui di masyarakat akhir2 ini. Tak tau kenapa eh kenapa judi itu haram [loh? Malah nyanyi]. Nggak tahu kenapa tapi media pun seperti ikut membentuk opini masyarakat tentang STAN.

STAN itu adalah sekolah pencetak para Koruptor.

Nggak tahu darimana opini ini berawal, tapi ini jelas tidak adil. Kadang diriku gondok juga jika ditanya seperti itu atau melihat suatu media membawa nama STAN dalam kasus Gayus Tambunan. Bahkan dalam suatu acara televisi, seorang presenter bertanya kepada seorang narasumber, “apakah di STAN itu benar ada mata kuliah pemutihan pajak?”. Meskipun itu tidak benar, tapi secara tidak langsung ucapan tersebut bisa saja mengubah opini masyarakat.

Yg saya heran di sini mengapa jadi nama STAN di bawa2. Apakah pelaku koruptor lain selain Gayus Tambunan [bahkan kasusnya lebih besar], dalam pemberitaannya membawa nama ALMAMATER?? “oh, koruptor ini dari universitas X, jadi universitas X itu penghasil korupsi ya” [bukan bermaksud menjelek2kan universitas lain]. Apakah itu pernah terdengar? Mungkin hanya STAN.

Kasus korupsi yg lumayan besar dan kebetulan dilakukan oleh alumni STAN ini dengan mudahnya membentuk opini masyarakat. Padahal korupsi itu sebenarnya tergantung dari diri kita masing2, tidak ada hubungannya dengan alumni dari mana.

Anda tahu orang munafik? Di dalam golongan orang Islam / orang iman, tidak semuanya Islam / Iman beneran, ada di dalamnya orang2 munafik yg kita akan sulit membedakannya dengan orang Islam yg benar2 Iman. Hal tersebut juga berlaku di sini. Dari ribuan mahasiswa STAN [atau bahkan universitas2 lain], mungkin memang ada yg mempunyai jiwa koruptor [orang munafik]. Diriku tidak memungkiri hal itu. Tapi yg baik yg benar2 ingin mencari ilmu?? Yg tidak punya jiwa korupsi?? Itu lebih banyak, saya “khusnudzon billah”. Dan itu tergantung dari diri mereka masing2.

Dan inti dari tulisan yg nggak jelas juntrungannya ini, yg morat marit kosakatanya, yg tidak tahu arahnya ke mana, hanyalah ingin menegaskan satu hal.

Di sini [STAN] kami tidak pernah diajarkan untuk KORUPSI. Dan kami juga tidak pernah di didik untuk menjadi seorang KORUPTOR.

34 comments:

  1. ^_______^'

    kadang apa yang diucapin, sama sesuatu yang ada di dalam hati engga sejalan

    ^____^

    ReplyDelete
  2. waduh..karena nila setitik rusak susu sebelanga

    ReplyDelete
  3. haduh...
    bener kata kang tejo...
    apakah sampai seperti itu yah hilangnya sebuah kepercayaan??

    Met malem... ^^

    ReplyDelete
  4. bener nih sob, jgn bawa-bawa nama universitas, karena itu semua merupakan salah orangnya sendiri, bukand salah universitasnya. :)

    ReplyDelete
  5. STAN bukan sarang SETAN...mungkin hanya gayus yg gak ngambil mata kuliah agama

    ReplyDelete
  6. Kaya'nya dulu aku gak diajari pelajaran itu d..emg gak ada..hehe
    pokoknya i love STAN..

    ReplyDelete
  7. gtulah kadang2 krna kesalahan satu orang maka imbas nyake banyak orang... sabar yaaa,,, :)

    ReplyDelete
  8. koq bisa bawa-bawa nama universitas??? itu kan kesalahan orangnya sendiri...

    ReplyDelete
  9. ya gak bisa gitu dong. Itukan kesalahan dari individunya senddiri... Masak mau disamaratan semua... gak etis donk...

    ReplyDelete
  10. kasihan banget deh yg kuliah di sana, jadi dianggap sama dg si gayus. duuh

    ReplyDelete
  11. ayo buktikan bro klo yang orang anggap itu salah... semangat...

    ReplyDelete
  12. wuakakakaka, jadi sekarang ada sebutan baru bagi STAN. harus ada penataran P4 lagi tu biar bener. salam kenal, kunjungan pertama di blog ini. postingan yang manteeeeb....blognya pun informatif....

    ReplyDelete
  13. iyah atuh kalo korupsi tergantung pribadi masing-masing orangnya gak bisa dari sekolahnya

    ReplyDelete
  14. idem ama ria, harusnya jangan bawa2 instansi dong, STAN memberikan ilmu yg bermanfaat, tinggal mahasiswanya mau memanfaatkan ilmu tsb dg baik atau sebaliknya...
    gayus slh satu alumni yg memnfaatkan ilmunya dg jln yg tdk bnar...

    ReplyDelete
  15. iyaa tuh masa Gayus yang korupsi trus sekolah tempat gayus belajar disalhkan waaah gila tuh opini kaya gitu lebay banget

    ReplyDelete
  16. yaahh sapa yang bilang STAN itu pencetak koruptor?

    itu mah tergantung individu masing-masing.

    ReplyDelete
  17. lagian kesalahan satu orang kho bawa2 nama istitusi atau sekolah yah??? kenapa mesti mengeneralisasikan sekolahnya. heran deh...

    ReplyDelete
  18. wah gawat ni, ntar sepupu aq di blg anak buah gayus juga ni..

    ReplyDelete
  19. kenapa sampe STAN dibawa-bawa?! yaahh karena beda dengan universitas lainnya, semua orang juga tau kalo STAN adalah pencetak orang2 yang bakal kerja di DEPKEU, jadi wajar ajalahh orang punya pemikiran kayak gituh...

    yang penting sekarang buktiin aja kalo ga semua lulusan STAN tuh bakalan jadi koruptor.. :)

    ReplyDelete
  20. kasihan kepada yang tidak berbuat juga kena imbasnya :(

    ReplyDelete
  21. kadang orang ga tau secara dzalam brother...
    jadi pembeda ditengah kebobrokan bangsa ini...
    aku yakin ga semua pegawai pemerintahan seperti itu...
    jangan pikir kata orang yang negaif
    teruskan perjuangan mengharumkan nama baik negara d stan :)
    brother ambil award dari aq di
    http://belajar-tanpa-henti.blogspot.com/2010/04/bola-indonesia.html
    ditunggu pengambilannya :)

    ReplyDelete
  22. sabar..sabar..sabar..
    tenang...Innallahamaassobirin..
    hehehehe...

    berharap nanti setelah lulus tetap jadi pribadi yg demikian ya...
    keep istiqomah..!

    ^____^

    ReplyDelete
  23. waaah celetukannya mengena banget tuh
    ckckck
    gayus jadi sumber masalah nih.

    ReplyDelete
  24. Tempat dimana orang beradalah yang ikut bikin dia jadi korupsi atau tidak. Almamater hanyalah sasaran tembak yang salah alamat. Salam.

    ReplyDelete
  25. ckckckck... karena gayus yg lainnya kena getahnya.

    ReplyDelete
  26. mari kita buktikan di tempat kerja nantinya

    ReplyDelete
  27. to aLL :
    terima kasih semuanya..insyaAllah akan kami buktikan bahwa STAN bukanlah sarang koruptor..

    ReplyDelete
  28. iya, selalu semangat dan bersikap positif.
    yang penting teman-teman bisa buktikan bahwa teman-teman tidak akan jadi Gayus-Gayus lain ^^

    nila setitik bisa merusak susu sebelang.
    tapi susu selautan bisa menetralkan nila kan? ^^

    ReplyDelete
  29. emang sedih juga media mlh membentuk opini yg salah pd masyarakat..
    bener banget,karena nila setitik rusak susu sebelanga... sabar yah..(hubbyku jg stan)

    makasih loh dah mampir n komen di blog aku.. ku follow yah...^^

    ReplyDelete
  30. padahal aku baru mau daftar STAN,
    tapi kalo udah di hati, apapun juga diterima

    ReplyDelete
  31. linknya aku add ya. maaf baru sempet nih.

    ReplyDelete

Monggo bagi yang mau mengeluarkan uneg-unegnya. Jangan cuma disimpan dalam hati, gak baik lho. Ditunggu coretan-coretan kalian semua. Terima Kasih :D